Selasa, 17 Januari 2012

ASEAN dan Sejarahnya


ASEAN dan Sejarahnya

ASEAN adalah kepanjangan dari Association of South East Asia Nations. ASEAN disebut juga sebagai Perbara yang merupakan singkatan dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Gedung sekretarian ASEAN berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia. ASEAN didirikan tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. ASEAN diprakarsai oleh 5 menteri luar negeri dari wilayah Asia Tenggara, yaitu Indonesia,    ASEAN dibentuk dengan tujuan mulia para pendirinya untuk menciptakan rakyat Asia Tenggara yang damai, makmur dan sejahtera.  Didasari oleh berbagai kepentingan dan masalah bersama, pembentukan ASEAN diharapkan dapat memperkukuh solidaritas, perdamaian dan dapat bekerja kerja sama agar dapat  saling menguntungkan bagi anggota ASEAN.
             Lima menteri luar negeri Asia Tenggara, Adam Malik (Indonesia), Tun Abdul Razak (Malaysia), Thanat Khoman (Thailand), Narcisco Ramos (Filipina) dan S Rajaratnam (Singapura) menandatangani pembentukan Association of South East Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand.
Dalam perkembangannya, ASEAN kini telah mencakup hampir semua negara-negara Asia Tenggara. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada 7 Januari 1984. Vietnam menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Laos dan Myanmar menyusul pada 23 Juli 1997. Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16 Desember 1998. Tinggal Timor Leste dan Papua Nugini yang belum menjadi anggota.
Malaysia, Thailand, Filipina dan Singapura :
1.      Perwakilan Indonesia : Adam Malik. Perwakilan
2.      Malaysia : Tun Abdul Razak
3.      Perwakilan Thailand :  Thanat Koman
4.      Perwakilan Filipina :    Narcisco Ramos
5.      Perwakilan Singapura : S. Rajaratnam
Sedangkan terdapat negara-negara lain yang bergabung kemudian ke dalam ASEAN sehingga total menjadi 11 negara, yaitu :
1.      Brunei Darussalam tangal 7 Januari 1984
2.      Vietnam tangal 28 Juli 1995
3.      Vietnam tangal 28 Juli 1995
4.      Myanmar tangal 23 Juli 1997
5.      Laos tangal 23 Juli 1997
6.      Kamboja tangal 16 Desember 1998
7.      Timor Leste
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN

1.      KTT ASEAN I, di Bali tahum 1976.
Melahirkan Bali declaration, antara lain kesepakatan tentang ASEAN- PTA,                                                                                                               ASEAN Industrial Poject, dan ASEAN Industrial Joint Venture.
2.      KTT ASEAN II, di Kuala Lumpur tahun 1987.
Melahirkan kesepakatan tentang implementasi Bali declaration.

3.      KTT ASEAN III, di Manila tahun 1987.
Menghasilkan Manila Declaration, kesepakatan untuk memperluas komoditi dalam ASEAN- PTA, AIP dan AIJV.
4.      KTT ASEAN IV, di Singapura tahun 1992,
Menghasilkan kesepakatan penyatuan ekonomi regional dalam ASEAN Free Trade Area (AFTA), yang diharapkan sudah dapat berjalan penuh tahun 2008, yang kemudian direvisi pada tahun 2003.
5.      KTT ASEAN V, di Bangkok tahun 1995.
Menghasilkan deklarasi Bangkok, untuk lebih menjabarkan Deklarasi 1967 yang merupakan deklarasi pendirian ASEAN ke dalam kebijakan ASEAN. Dalam KTT ini juga ditandatangani Traktat Kawasan Bebas Senjata Nuklir     (Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone).

ASEAN bekerja sama di bidang ekonomi, social, dan kebudayaan. Sifat ASEAN non politik dan non militer. Gedung secretariat ASEAN terletak di Jakarta.                   
Negara keenam yang masuk menjadi anggota ASEAN ialah Brunei Darussalam. Resmi menjadi annggota ASEAN pada tanggal 7 januari 1984.
Negara ke tujuh ialah Vietnam. Resmi menjadi anggota ASEAN pada tanggal 28 juli 1995.
Negara ke delapan dan kesembilan ialah Myanmar dan Laos (masing-masing resmi menjadi anggota tanggal 23 juli 1997).
Sedangkan anggota kesepuluh ialah kamboja resmi menjadi anggota ASEAN sejak tanggal 16 desember 1998.













ASOSIASI NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA
PENETAPAN
Asosiasi Bagian tenggara Negara-Negara Asia atau ASEAN dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok oleh lima Negara-Negara Anggota asli, yaitu Indonesia, Malaysia, Pilipina, Singapura, dan Thailand. Brunei Darussalam bergabung pada tanggal 8 Januari 1984, Vietnam pada tanggal 28 Juli 1995, LAO PDR dan Myanmar pada tanggal 23 Juli 1997, dan Kamboja pada tanggal 30 April 1999.
daerah ASEAN mempunyai suatu populasi sekitar 500 juta, suatu total area 4.5 juta kilometer penyiku, suatu produk domestik kotor [yang] dikombinasikan hampir US$ 700 milyar (Am.), dan suatu total perdagangan sekitar US$ 850 milyar (Am.).


edi tingkat regionalnya. Negara-negara anggota ASEAN mengadakan rapat umum pada stiap Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA)[1][2] atau lebih populer dengan sebutan Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian bulan November.

 

 

Prinsip Utama ASEAN

Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
·         Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara
·         Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
·         Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
·         Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
·         Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
·         Kerjasama efektif antara anggota   
Anggota ASEAN
Kini ASEAN beranggotakan semua negara di Asia tenggara (kecuali Timor Leste dan Papua Nugini). Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN:      
·         Filipina (negara pendiri)
·         Indonesia (negara pendiri)
·         Malaysia (negara pendiri)
·         Singapura (negara pendiri)
·         Thailand (negara pendiri)
·         Brunei Darussalam (7 Januari 1984)
·         Vietnam (28 Juli 1995)
·         Laos (23 Juli 1997)
·         Myanmar (23 Juli 1997)
·         Kamboja (30 April 1999)

 

 

Sejarah

Logo ASEAN
ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).
Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, dua tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16 Desember 1998.

Materi Pokok

A.    Pengertian Kerjasama Negara - Negara Asia Tenggara
Kerjasama Negara - Negara Asia Tenggara adalah kegiatan yang dilakukan oleh dua Negara atau lebih di kawasan asia tenggara untuk mencapai suatu tujuan.Kerjasama Negara - Negara Asia Tenggara terbentuk pada tanggal 8 Agustus 1967, yang diprakarsai oleh lima Negara dan diwakili oleh perdana mentri masing - masing Negara.

Adapun Negara - Negara tersebut adalah sebagai berikut :

1.      Indonesia diwakili oleh Adam Malik

2.      Malaysia diwakili oleh Tun Abdul Razak

3.       Singapura diwakili oleh S.Rajaratnam

4.       Filipina diwakili oleh Nascisco Ramos

5.       Thailand diwakili oleh Thanat Khoman


           Kerjasama Negara - Negara Asia Tenggara tersebut ditandai dengan penandatangan deklarasi Bangkok Diawal terbentuknya kerajasama yang dilakukan hanya dalam bidang ekonomi, sosial ,dan bidang budaya. Kerjasama ini diberi nama ASEAN ( Assosiation of south East Asian Nations ) atau PERBARA ( Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara )

B.     Latar Belakang Terbentuknya Kerjasama Asean

1.      Negara - Negara anggota Asean terletak dalam kawasan yang sama.

2.      Negara - Negara di Asia Tenggara memiliki sejarah ( asal - usul ) yang sama.

3.      Negara - Negara di Asia Tenggara memiliki kesamaan kebudayaan.

4.      Negara - Negara di Asia Tenggara memiliki kesamaan ras.

Setiap Negara di dunia tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan Negara lain, hal ini diSebabkan suatu Negara tidak dapat memenuhi keperluan negaranya sendiri.

C.    Perkembangan Keanggotaan ASEAN
           Di awal terbentuknya ASEAN hanya terdiri dari lima Negara,namun sampai saat ini, ASEAN telah memiliki sepuluh Negara anggota.Dalamorganisasi ASEAN syarat ke Anggotaannya adalah Negara yang merdeka dengan prinsif :

1.      Hormat terhadap kemerdekaan,kesamaan,inegritas,dan identitas nasional semua negara.

2.      Hak setiap Negara mengurus nmasalah nasionalnya sendiri,bebas dari campur tangan luar,subversi,atau koersion ( paksaan ).

3.       Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan aman dan damai.

4.       Menolak pengunaan militer.

5.       Kerjasama efektif antar Negara.

Adapun Negara yang bergabung dalam organisasi ASEAN adalah :

1.      Indonesia

2.      Malaysia

3.      Brunei Darussalam , 8 Januari 1984

4.      Singapura

5.      Filiphina

6.      Thailand

7.      Vietnam, 28 Juli 1995.

8.      Laos, 23 Juli 1997.

9.       Myanmar, 23 Juli 1997.

10.  Kamboja 30 April 1999.
Sehingga sampai saat ini ASEAN telah memiliki 10 negara anggota.

D.    Bentuk - Bentuk Kerjasama ASEAN

1.      Bentuk Kerjasama berdasarkan ruang lingkup wilayah;

·         Kerjasama Nasional

·          Kerjasama Regional

·         Kerjasama Internasional

·          

2.       Bentuk Kerjasama Berdasarkan Jumlah Negara

·         Kerjasama Bilateral

·         Kerjasama Multilateral

3.       Bentuk Kerjasama Berdasarkan Kegiatannya

·         Kerjasama Politik

·         Kerjasama Ekonomi

·         Kerjasama Sosial/Budaya

·         Kerjasama Pertahanan keamanan

E.     Contoh - Contoh Kerjasama Negara - Negara ASEAN

·         Kerjasama Politik

·          Mengadakan perjanjian ekstradisi ( penyerahan pelarian penjahat dari Negara - negara sesame anggota ASEAN yang tertangkap )

·         Menciptakan kawasan Asia Tenggara yang aman, damai, merdeka, netral (zopfan).

·         Saling menempatkan duta dan konsul.

·         Mengadakan latihan militur bersama ( contoh ; ELANG MALINDO Kerjasama Ekonomi

a)       Dengan modal bersama memengadakan proyek :
1. Proyek pupuk orea ammonia di Malaysia dan Aceeh ( Indonesia ).
2. Proyek pabrik diesel marine dan vaksin di Singapura.
3. Proyek industri tembaga dan superphosphat di Filipina.
4. Proyek pabrik abu soda di Thailand.

b)     Membebaskan bea masuk barang - barang impor ASEAN.

c)       Mengadakan perdagangan bebas ASEAN ( AFTA ).

d)     Kerjasama Sosial dan Budaya

e)      Meningkatkan kerjasama pariwisata

f)       Mengadakan tukar menukar misi kebudayaan antarnegara Asean

g)      Mengadakan pesta olah raga anatar sesame Negara - Negara Asean ( Sea Games ) status ekonomi

Tabel PDB berdasarkan PPP , dikeluarkan oleh IMF pada September 2004.
Negara
PDB (PPP)
juta
dolar inter.
PDB (PPP)
per kapita
dolar inter.
820.543
3.661 (6)
514.236
7.851 (4)
391.849
4.652 (5)
271.167
10.449 (3)
222.345
2.685 (7)
111.507
25.384 (1)
81.283
1.466 (10)
25.648
1.775 (9)
11.832
1.972 (8)
5.658
15.171 (2)







Prospek Kerja Sama ASEAN 2007
Membangun Integrasi dari Persamaan
            JAKARTA – Persamaan dengan warga negara Asia Tenggara lainnya baru saya rasakan saat mengikuti kunjungan jurnalistik yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri Jepang, Oktober lalu. Betapa kami, sepuluh wartawan, tujuh dari negara ASEAN, satu dari Korea Selatan dan dua dari China, memiliki kesamaan dalam penampilan, wajah dan pembawaan.
Kadang-kadang saya lupa dan menggunakan bahasa Indonesia saat menyapa rekan dari Thailand, Malaysia, Filipina, Vietnam atau Singapura. Karena selain penampilan fisik yang tidak jauh berbeda, mereka juga mempunyai keramahan dan gaya bersenda gurau yang serupa. Demikian pula dengan rekan-rekan dari Korea Selatan dan China.
Tapi kami hanyalah sekumpulan wartawan yang punya tujuan sama yakni melakukan kunjungan jurnalistik yang kala itu bertema lingkungan dan penanganan bencana. Satu tujuan, tanpa membawa kepentingan politik atau kepentingan nasional masing-masing negara. Namun, di situlah rasa persaudaraan dan kebersamaan muncul, saat memiliki tujuan yang sama.
Konsep integrasi ASEAN memang tidak sesederhana itu. Cita-cita integrasi ASEAN yang dituangkan para pemimpin dalam Komunitas ASEAN dalam Bali Concord II didasarkan atas tiga pilar yakni Komunitas Keamanan ASEAN (KKA), Komunitas Ekonomi ASEAN (KEA), dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (KSBA) mengandung banyak makna dan cakupan lebih luas.
Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-12 yang akan berlangsung di Cebu, Filipina, 10-15 Januari pekan ini, diharapkan membawa satu kemajuan. Piagam ASEAN yang digambarkan banyak kalangan akan memperkuat dan menambah nilai tawar asosiasi ini di masyarakat dunia akan mulai ditulis setelah mendapat masukan dari tokoh-tokoh penting (Eminent Person Group/EPG). Penyelesaian pertikaian akan dibahas termasuk sanksi bagi anggota yang melenceng dari aturan asosiasi.
Kemajuan ASEAN tampaknya tidak akan begitu saja menapak setelah Piagam ditetapkan. Negara-negara besar dalam keanggotaan ASEAN kini dililit masalah. Tidak hanya Myanmar, kini Thailand juga memiliki rezim militer setelah kudeta tidak berdarah September lalu yang menggulingkan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra.
Pemerintah Filipina juga pernah memberlakukan status darurat militer beberapa waktu lalu. Indonesia yang tak putus dirundung bencana. Belum lagi masalah bilateral antarnegara ASEAN, masalah-masalah perbatasan, serta masalah Myanmar yang kini telah memasuki Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa.
Dengan segala keterbatasannya, akan sangat mengecewakan jika menggantungkan harapan terhadap ASEAN terlalu tinggi. Apalagi membayangkan ASEAN suatu saat seperti Uni Eropa.
Tampaknya akan lebih realistis kembali kepada persamaan yang menyatukan hati dan rakyat ASEAN. Imbauan agar Piagam ASEAN lebih berorientasi kepada masyarakat memang harus dikedepankan.
Visi kesejahteraan rakyat, tidak hanya terbatas pada kesejahteraan warga negara tertentu, tetapi warga ASEAN secara keseluruhan.
Hal ini sedikit demi sedikit sudah mulai dilakukan ASEAN dalam bidang ekonomi. Nilai perdagangan negara-negara ASEAN kian meningkat, meski beberapa kalangan menyatakan nilai perdagangan itu tidak saja berasal dari perdagangan antarnegara anggota, tetapi juga dengan China, Korea Selatan dan India. Salah satu yang perlu dicatat sebagai kemajuan di bidang ekonomi adalah dihapuskannya hambatan non-tarif mulai tahun 2008.
Beranjak dari pengalaman tsunami, Indonesia mengusulkan adanya gugus tugas khusus di tiap negara ASEAN yang siap bergerak bila terjadi bencana. Tampaknya usulan ini harus segera direalisasikan mengingat banyaknya bencana yang menimpa kawasan akhir-akhir ini. Yang juga belum direalisasikan adalah pembentukan kelompok ASEAN yang menangani terorisme.    Dalam masalah ini ada saja negara yang tidak mau mengakui warganya menjadi teroris di negara lain.
Selain masalah bencana dan terorisme, di bidang seni budaya, banyak lagi persamaan ASEAN yang bisa dijadikan sarana untuk menumbuhkan rasa ke-ASEAN-an di kalangan masyarakat yang hingga kini belum terasa. Rasa ke-ASEAN-an diyakini akan mempercepat integrasi di berbagai sektor lainnya.
Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda menyatakan integrasi ASEAN, ada yang sulit dalam beberapa hal dan ada yang malah lebih cepat dari perkiraan. ASEAN kini juga lebih maju dalam menyelesaikan masalah. “Kalau dulu ASEAN bila tidak bisa menyelesaikan masalah, demi hubungan baik, akan ‘memasukkannya dalam laci’. Kini ASEAN berani mengangkat masalah, ‘take the bull by the horn’.”
Kita semua berharap Piagam ASEAN yang akan disusun dan dituntaskan tahun 2007 ini, betul-betul akan membawa kemajuan bagi masyarakat ASEAN, menumbuhkan rasa ke-ASEAN-an bagi seluruh rakyat negara anggotanya, dan betul-betul berorientasi pada kesejahteraan masyarakat kawasan.

1 komentar: